Mandheling Blend Coffee

Posted by Rudy8ius in , , , , , ,

Pagi ini, aq buka jendela, dan buhhrr... dinginnya, yang tadinya ingin mandi, jadi males, tapi harus mandi juga, haha. Pagi ini ada presentasi ke prof, jadi harus bergegas untuk pagi ini. Keluar dari pintu dan sampai di lantai bawah setelah turun dari lantai 4, bertiup angin kencang membuat hati gundah untuk melanjutkan perjalanan ke ruang presentasi.

Selesai presentasi, aq ambil waktu jedah sebentar. Karena cuaca dingin, ngantuk mulai menyerangku perlahan2, jadi ingin minum kopi kalo sudah begini keadaannya. Keluar dari ruang prsentasi, berjalan kaki sekitar 3.6 menit, aq masuk ke salah satu mini market yang terkenal di negara ini. Aq mencari minuman yang bisa membuat mata melek kembali.

Setelah lama mencari, aq mendapati "Mandheling Blend Coffee" di section ujung dari toko ini. Harganya sekitar 25 dollar, awalnya aq gk tertarik dengan kopi ini, tapi karena ada teman yg rekomendasikan, yah gk ada salahnya utk mencoba.

Dari awal sih aq uda penasaran, kok namanya "rada2" kenal yah :-/ Aq berjalan ke kasir sambil mengeluarkan kartu prabayar utk kopi ini. Sampai diruang presentasi, aq berpikir sejenak, kok rasanya aq pernah mencicipi aroma yang sama dengan kopi ini, apakah ini kopi mandailing yang pernah kukenal sebelumnya?

Mandheling Blend Coffee, aq selidiki di google, ternyata benar. Kopi ini adalah One of the World's Most Highly Regarded Coffee. Kopi ini berwarna medium-dark, beda dengan kopi "Cafe Bordeaux™ French Roast Blend" yang berwarna gelap. Di situs ini, 200 gr biji kopi mandailing dijual seharga RM12.99 ato sekitar Rp 35.100, dan kopi yang saya minum tadi, yang berat bersihnya 240 mL itu dijual skitar harga Rp 7500. Unbelieveable, mahal juga ternyata, padahal kalo di kampung aq dulu, kopi ini dijualnya murah sekali, 1 kg nya hanya sekitar, Rp 15,000 (more or less).

Bisa dibayangkan, betapa besar untung yang mereka dapatkan, dibeli dengan harga murah dari sumatra, dan dijual dengan harga yang superb di mancanegara. Aku sedikit penasaran, jangan2 starbucks juga pake kopi ini. Ehm, let me check. Ternyata mereka gk pake istilah Mandheling, they used "Aged Sumatra Coffee Beans" instead, bisa jadi itu kopinya mandailing juga atau jangan2 kopi lintong yang terkenal dengan sebutan KOALING (Kopi asli Lintong ni Huta) itu, orang indonesia yang tidak banyak familiar dengan sebutan kopi ini.

Dengar2 sih kopi lintong ini dipakai sebagai bahan baku untuk kopi2 yang dijual di Starbucks, iseng2 cari infonya di google, aku dapetin foto ini, org swiss lagi berkunjung ke Lintong ni Huta, asal muasal kopi Lintong, tapi infonya tidak ada. Finally, browsing situs resminya Starbucks, ternyata Starbucks pake kopi lintong sebagai salah satu produk kopi yang mereka jual.

Di Indonesia, secangkir kopi starbucks ini bisa dijual seharga Rp 25000. Lah..kopi KOALING hanya Rp 20.000 per kg nya, BEUGH !!!. Ada rasa bangga bercampur kesal juga melihat hal ini. Bangga karena aku adalah anak Lintong ni Huta, kesal karena aku masih belum mampu untuk menerima fakta kenapa harus orang "bule" yang mengelola kopi ini dan kita (terutama anak Lintong) belum mampu berbuat apa2 untuk mensejahterakan rakyat Lintong dengan hasil kopi ini.

'Gak kebayang aja mereka membeli nya dengan harga sebegitu murahnya dan dijual dengan harga yang dasyhat. Aq jadi teringat sewaktu kecil dulu menemani ompung (nenek .-red)-ku jualan kopi ke onan (pasar .-red) dan aq masih ingat betul dengan begitu murahnya harga biji kopi itu, dan tidak menyangka Starbucks menjualnya dengan harga begitu mahalnya. Kayaknya jadi pengusaha kopi boleh juga..:D

This entry was posted on Tuesday, December 23, 2008 at 3:42 PM and is filed under , , , , , , . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

9 comments

Buseed.. baru tau jg aku klo kopi dr Tapanuli dipake untuk merek2 terkenal :D

$25 sekaleng? dollar apa ini? hehehe

9:07 PM

iya do, kasihan bgt kan kampung kita, hasilnya lebih banyak dinikmati ama orang2 luar, mrka mendapatkan untung yg banyak.

Tapi, petani2 kopi di kampung kita tetep aja miskin2. Hati ku tergerak untuk jadi pengusaha kopi suatu saat, mengelola semua kopi di Lintong, kebetulan udah ada asosiasinya.

Btw, itu dollar taiwan do, hehe...
25 dollar itu sekitar Rp 7500. :D
Thanks uda kasi komen do. :D

9:17 PM

Yang dikenal sebagai kopi tapanuli itu bukannya kopi sidikalang, ya? Dulu kan emang sidikalang bagian dari tapanuli utara. :D

Yang dipakai sama starbuck itu, setauku, kopi sidikalang, deh.

11:35 AM

hanya bisa hmmmffh beginilah INDONESIA selalu kalah...
ayo smangat!!

11:00 AM

makanya Rudy, banyak2 kau belajar di negeri orang, ntar tiba waktunya kau implementasikan ilmu di kampung Lintong ni Huta, ntar kau ajarin lah biar orang Lintong bisa buat kopi sekaliber Starbuck.

12:01 AM
Anonymous  

hmmm...kayaknya kebanyakan hasil pertanian, perkebunan, dkk selalu dieksport murah bang, dan selalu petani yang jadi korban...kita kurang mengolah yang ada sih...

5:34 PM

cepat pulang lek, bawa ilmu buat merebut kembali kopi kita itu. :D

btw, ada award buat blog lae di ojakaja.com silahkan mampir

4:22 PM

Jadi gimana rencana ke depan to, pengen ngembangin bisnis KOALING? Masa ga tergugah, kan KOALING dari kampung kita to.Ntar aku ikutan invest deh. Hehehheh

10:22 AM

bagaimana dengan kopi luwak? apakah starbucks juga menjualnya?
arrgghh....

9:20 AM

Post a Comment